Minggu, 02 Januari 2011

Kriptografi

Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana pesan/dokumen aman, tidak bisa di baca oleh pihak-pihak yang tidak berhak.

-enkripsi: preses mungubah plaintext (pesan) menjadi chipertext (pesan dalam bentuk sandi).
-dekripsi: proses mengubah chipertext menjadi plaintext.
-plaintext: pesan awal yang ingin disampaikan.
-chipertext: pesan yang sudah disandikan.

Sejarah Kriptografi
Kriptografi sudah lama digunakan oleh tentara Sparta di Yunani pada permulaan tahun 400 SM. Mereka menggunakan alat yang namanya scytale. Scytale adalah pita panjang dari daun papyrus.

Algoritma Kriptografi Klasik
Sebelum komputer ada, kriptografi dilakukan dengan algoritma berbasis karakter. Algoritma yang digunakan termasuk ke dalam sistem kriptografi simetri dan digunakan jauh sebelum sistem kriptografi kunci publik di temukan.

Tiga alasan mempelajari algoritma kriptografi klasik:
  1. untuk memberikan pemahaman konsep dasar kriptografi.
  2. dasar dari algorirtma kriptografi modern.
  3. dapat memahami potensi-potensi kelemahan sistem chiper.
Algoritma kriptografi klasai:
1. Chiper Substitusi
    Ini adalah algoritma kriptografi yang mula-mula digunakan oleh kaisar Romawi, Julius Caesar (sehingga dinamakan juga caesar cipher), untuk menyandikan pesan yang ia kirim kepada para gubernurnya.
    Caranya adalah dengan mengganti setiap karakter dengan karaktewr lain dalam susunan abjad (alfabet). Misalnya, tiap huruf disubstitusi dengan huruf ketiga berikutnya dari susunan abjad. dalam hal ini kuncinya adalah jumlah pergeseran huruf (yaitu k=3).

Tabel Substitusi:
          A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
          D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C

Contoh Pesan:
          ZERI ANNISA
disamarkan atau dienkripsi menjadi:
          CHUL DQQLVD

Jenis-jenis cipher substitusi:
a. cipher abjad-tunggal (Monoalphabetic cipher atay cipher sederhana-simple substitusi cipher)
    Satu karakter di plainteks diganti dengan satu karakter yang bersesuaian. Jadi, fungsi ciphering-nya adalah fungsi satu-ke-satu.
Jadi plaintext terdiri dari hurf-huruf abjad, maka jumlah kemungkinan susunan huruf-huruf ciphertext yang dapat dibuat adalah sebanyak
          26!=403.291.461.126.605.635.584.000.000
caesar cipher adalah kasus khusus dari cipher abjad tunggal dimana susunan huruf ciphertext diperoleh dengan menggeser huruf alfabet sejauh 3 karakter.

b. cipher substitusi homofonik (Homophonic substitution cipher)
    Seperti cipher abjad tunggal, kecuali bahwaaa setiap karakter di dalam plainteks dapat dipetakan ke dalam salah satu dari karakter cipherteks yang mungkin. Misalnya huruf A dapat berkoresponden dengan 7, 3, atau 16, huruf B dapat berkoresponden dengan 5, 10 atau 23 dan seterusnya. Fungsi ciphering-nya memetakan satu-ke-banyak.

c. cipher abjad majemuk (Polyalpabetic substitution cipher)

    merupakan cipher substitusi ganda (multiple-substitution chiper) yang melibatkan penggunaan kunci berbeda. Cipher abjad majemuk dibuat dari sejumlah cipher abjad tunggal, masing-masing dengan kunci yang berbeda.

d. chiper substitusi poligram (Polygram substitution cipher)
    Blok karakter disubstitusikan dengan blok ciphertext. Misalnya ABA di ganti dengan RTQ, ABB diganti dengan SLL, dan lain-lain.

2. Cipher Transposisi
    Pada cipher transposisi, plainteks tetap sama, tetapi urutannya diubah. dengan kata lain, algoritma ini melakukan transpose terhadap rangkaian karakter didalam teks. Nama lain untuk metode ini adalah permutasi (pemindahan).
Contoh :
          ZERI ANNISA
untuk meng-enkripsi pesan plainteks ditulis secara horizontal dengan lebar kolom tetap,misalnya 3 karakter (kunci k=3)
          ZER
          IAN
          NIS
          A
maka cipherteksnya dibaca secara vertikal menjadi
          ZINAEAIRNS



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar